Selasa, 20 Oktober 2015

Komitmen Pernikahan

1. Mengenal karakter masing-masing
Karakter bawaan tiap individu, banyak dipengaruhi nilai-nilai yang diyakini serta perilaku  lingkungan terdekat. Mengenal secara jelas karakter pasangan hidup adalah bekal utama dalam upaya penyesuaian, penyeimbangan dan bahkan perbaikan. Butuh kesabaran selama proses itu berlangsung sebab hal itu membutuhkan waktu tak sebentar.

2. Pemeliharaan kasih sayang

Sikap rahmah (kasih sayang) kepada pasangan hidup dan anak-anak merupakan tulang punggung kelangsungan keharmonisan keluarga. Rasulullah SAW menyapa Aisyah dengan panggilan yang memanjakan, dengan gelar yang menyenangkan hati. Bahkan beliau membolehkan seseorang berdiplomasi kepada pasangan hidupnya dalam rangka membangun kasih sayang. Suami atau istri harus mampu menampilkan sosok diri dan pribadi yang dapat menumbuhkan rasa tenteram, senang dan kerinduan. Ingat, di atas rasa kasih sayanglah pasangan hidup dapat membagi beban dan meredam kemelut.

3. Penataan ekonomi

Islam dengan tegas telah melimpahkan tanggung jawab nafkah kepada suami tanpa melarang istri membantu beban ekonomi suami jika kesempatan dan peluang memang ada. Dan tentu, selama masih berada dalam batas-batas syariah. Di tengah-tengah tanggung jawab dakwahnya, suami harus bekerja keras agar dapat memberikan pelayanan fisik kepada keluarga. Sedangkan qanaah alias bersyukur atas seberapa pun hasil yang diperoleh adalah sikap yang patut ditampilkan istri. Persoalan-persoalan teknis yang menyangkut pengelolaan ekonomi keluarga dapat dimusyawarahkan dan dibuat kesepakatan antara suami dan isteri. Kebahagiaan dan ketenangan akan lahir jika di atas kesepakatan tersebut dibangun sikap amanah (benar dan jujur).

4. Pembagian beban

Meski ajaran Islam menjabarkan dengan jelas fungsi dan tugas elemen keluarga (suami, isteri, anak) namun dalam pelaksanaannya tidaklah kaku. Jika Rasulullah SAW menyatakan bahwa seorang istri adalah pemimpin bagi rumah dan anak-anak, bukan berarti seorang suami tidak perlu terlibat dalam pengurusan rumah dan anak-anak. Ajaran Islam tentang keluarga adalah sebuah pedoman umum baku yang merupakan titik pangkal segala pemikiran tentang keluarga. Dalam tindakan sehari-hari, nilai-nilai lain, misalnya tentang itsar (memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain), ta'awun (tolong menolong), rahim (kasih sayang) dan lainnya juga harus berperan. Itu dapat dijumpai dalam riwayat yang sahih betapa Nabi SAW bercengkrama dengan anak dan cucu, menyapu rumah, menjahit baju yang koyak dan lain-lain.

5. Penyegaran

Rutinitas sehari-hari kerap membawa kejenuhan, stres dan kepenatan. Padahal, manusia bukanlah robot mati rasa. Manusia punya perasaan dan otak yang dapat mengalami kelelahan. Nabi SAW pun mengeritik seseorang yang menamatkan Alquran kurang dari tiga hari, yang menghabiskan waktu malamnya hanya dengan shalat, dan yang berpuasa setiap hari. Karena itu, variasi aktivitas dibutuhkan manusia agar jiwanya tetap segar. Keluarga bahagia tak akan tumbuh dari kemonotonan aktivitas keluarga. Sekali-kali butuh rekreasi, obrolan santai penuh canda, diskusi-diskusi ringan, atau sekadar belanja bersama


Baiklah biar tidak tambah bingung saya akan jabarkan apa Kah itu komitmen

1. Komitmen merupakan sebuah sikap dan tanggung jawab untuk menjaga hubungan tetap berjalan. Jadi jika pada akhirnya kita menyadari adanya kekurangan dengan pasangan kita siapkah kita berusahan menerima kekurangan itu?caranya?sadar akan diri juga memiliki kekurangan. Kekuranagan yang ada pada pasangan anda bukan segalanya dibandingkan kehadiran dia untuk hidup anda selama ini.

2. Bagaimana rasanya anda jika ditinggali pasangan anda karena dia males lihat sikap jelek anda?Ya tentu ada yang merasa kesal dan tidak adil dan ada juga yang merasa ya udalah biarkan saja berarti dia bukan yang terbaik buat anda. Apa pun sikap anda intinya anda mebutuhkan sosok yang dapat mencintai anda apa adanya. So lakukan hal itu juga pada pasangan anda sekarang.

3. Pernahkah anda membahas satu jam saja tetang bagaimana menghadapi berbagai masalah yang akan muncul dalam menjalani hidup bersama? Mungkin sudah saatnya anda berbicara secara santai namun serius tentang hal hal apa saja yang akan kalian berdua sepakati saat menjalani hidup bersama.

4. Komitmen bukan sekedar setia namun juga mau mengalah dan menerima apa yang diinginkan pasangan anda demi menjaga hubungan anda. Penurut bukan berarti menjadi pasangan yang bodoh dan diperalat namun selama hal tersebut tidak banyak merugikan anda (mengancam nyawa anda, tindakan pidana,n melanggar HAM) biarkan saja sebab itulah komitmen untuk bisa saling paham satu sama lain.

5. Terakhir, anda tidak perlu lakukan ini semua jika anda merasa anda tidak memerlukan hubungan yang serius,hanya mengejar kesenangan saja atau suka bermain hati, sebab komitmen dalam sebuah hubungan hanya diperuntukan mereka yang percaya akan cinta yang tulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar